Tugas Bahasa Indonesia 2 #2 - Fungsi Komunikasi

Tugas Bahasa Indonesia 2 #2 - Fungsi Komunikasi


Carolus joseph
Hardi Sugianto
Tonny Dwi a
1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar ?Mengapa pula disebutfungsiutama ?
2. Sebutkantigacontohalatkomunikasi social yang bukanbahasa,danjelaskanfungsinya ?
3. Bahasa Indonesia mempunyaiempatjenisdefinisi, yaitunominal,formal,operasionaldanluas.Jelaskan 4 jenisdefinisi tersebut dan tuangkan jawabannya dalam sebuah teks dengan topic teknologiinformasiatau yang terkaitdenganbidangstudikalian.Tulisandibuatdalamsingkatdanjelas ?
4. Bacalahsuratkabardanmajalah.Caridantemukan paragraph argumentasi yang deduktifdaninduktif ?
5. Caridantemukan paragraph atauwacanacampuran :deskripsi,narasi,argumentasi ,baik yang deduktifmaupun yang induktif ?
Jawaban :
1.      Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yaitu sarana penyampaian informasi kepada orang lain secara lisan maupun tulisan mengenai apapun yang ingin kita sampaikan agar orang dapat mengerti maksud dan tujuan yang kita inginkan tanpa menghindar dari tata bahasa yang sudah ada. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer)dan tulisan (bahasasekunder).Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkanolehalatucapmanusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimanasetiapsimbolbunyimemilikicirikhastersendiri. Suatu symbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangatjauhberbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinyacinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atautempat.
Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasaadalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media lain. Bahasamerupakanbunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia bukan sembarang bunyi. Dan bunyiitusendirimerupakansimbolatauperlambangan.Dibandingkandenganyang diperolehdenganmempergunakan media lain yang  mengandungbanyakkelemahannya.
2.      Contoh alat komunikasi soSial yang bukan bahasa
รผ  bunyi tong-tong memberitandabahaya
รผ  adanyaasapmenunjukkanbahayakebakaran
รผ  alarm untuktandasegeraberkumpul
รผ  beduguntuktandasegeramelakukansholat
รผ  telepongenggamuntukmemanggil orang padajarakjauh
รผ  simbol – tanda stop untukpenggunajalan, simbollaki-lakidanperempuanbagipengguna toilet.
รผ  gambarpeta yang menunjukkanjalan
รผ  suasanagemuruhkentongandipukultandaketikaadabahaya
รผ  adanyaasaptampakdarikejauhanpertandakebakaran
รผ  bunyi alarm (suasanatandabahayagempabumi/bencanaalam) dsb.
Contohdalamkehidupanseharihari
Misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/rondapadamalamhari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebutmembunyikankentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepatpukul 12.00 malam. Dan timbultimbalbalikantarasatpamsama orang-orang disekitarperumahan.setiap orang jadilebihmengertitandawaktupergantiantersebut. Jadi, bahasa yang dipakaisatpamtersebutberupakentongan yang memberikanpertandasesuatuakanterjadi/ sesuatu yang sudahmestinyadilakukan.
3.      Definisidapatdibedakanatas: definisi nominal, definisi formal, definisioperasional, dandefinisiluas.

Definisi Nominal
Definisi ini terutama digunakan di dalam kamus, baik kamus satu bahasa (seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia), maupun di dalam kamus dwibahasa, seperti kamus (Bahasa Inggris-Indonesia), dan kamus etimologi. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanannya), dengan terjemahannya, atau dengan menunjukkan asal katanya (etimologinya).
Contoh :
Sistem  adalah suatu kesatuan.
Informasi adalah hasil pengolahan data.

Definisi Formal
Definisi formal atau definisi logis merupakan batasan ilmiah yang kerap kali digunakan di dalam karangan ilmiah. Di dalam definisi ini, suatu istilah dikeluarkan dari genus dan spesiesnya. Dengan demikian, untuk dapat membuat definisi formal, kita harus memiliki pengertian dan prinsip-prinsip klasifikasi.
Suatu definisi formal selalu terdiri dari dua ruas (bagian), yaitu bagian yang didefinisikan yang disebut definiendum, dan bagian yang mendefinisikan disebut definiens.
Contoh :
Sistem  adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen - komponen.
Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan manfaat bagi penerimanya.

Definisi Operasional
Definisi operasional menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannya, apa yang akan diukur dan bagaimana mengukurnya. Definisi ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan hal-hal yang tidak diamati atau diukur secara langsung seperti hasil belajar, kemampuan menalar, dan inteligensi.
Contoh :
Sistem  adalah kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Informasi adalah  hasil pengolahan data suatu organisasi yang dapat memberikan manfaat untuk digunakan suatu keperluan organisasi.

Definisi Luas
Definisi ini merupakan uraian panjang lebar; mungkin satu paragraf, satu bab, atau bahkan meliputi seluruh karangan. Definisi ini kita perlukan jika kita berhadapan dengan suatu konsep yang rumit, yang tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat pendek.
Contoh :
Sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem, elemen-elemen, prosedur-prosedur yang saling berinteraksi, berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu seperti informasi, target, dan tujuan lainnya. sedangkan Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi pengguna dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan manfaatnya dalam keputusan-keputusan yang akan datang.
Menurut Tafri D. Muhyuzir Sistem Informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. Atau dalam pengertian lainnya, Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang  membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.
4. Paragraph argumentasi yang deduktif
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner. Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Paragraph argumentasi yang induktif

       \Di belahan dunia manapun, perbankan merupakan industri yang diatur paling ketat dan penuh resiko, baik dalam hal tingkat permodalan, kepengurusan, atau ketentuan operasionalnya. Selain risiko kredit, perbankan juga memiliki beberapa risiko seperti risiko operasional, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko strategik. Oleh karena itu, perbankan adalah salah satu bisnis yang berisiko.
Sumber : “Bahasa Indonesia 2
5.  paragraphatauwacanacampuran : deskripsi, narasi, argumentasi,baik yang deduktifmaupun yang induktif ?

           
Tugas Bahasa Indonesia 2 #4

Tugas Bahasa Indonesia 2 #4

 Berbahasa sesuai dengan ranah pemakaiannya Sebagai contoh sederhana adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mempunyai banyak ragam (varian) yang dipakai sesuai konteksnya. Misal untuk acara kenegaraan atau keperluan akademis kita menggunakan bahasa Indonesia baku. Sementara untuk keperluan sehari-hari, bahasa Indonesia yang kita pakai bersifat tidak baku—informal—dan acapkali dipengaruhi oleh bahasa daerah masing-masing. Kedua ragam tersebut dipakai bersamaan dan beriringan dalam kehidupan dan mempunyai fungsi masing-masing. Adapun jika ragam informal dari bahasa Indonesia pada akhirnya berkembang, itu adalah hasil kreasi penutur bahasa yang hakikatnya memang penuh inovasi.
 

Maka lahirlah bahasa gaul, bahasa alay, yang kesemuanya adalah ragam informalnya bahasa Indonesia. Karena dalam ranah bahasa baku untuk akademis dan kenegaraan penuturnya tidak bisa berkreasi (karena dibatasi aturan-aturan dan kebakuan), maka sangat lah wajar jika dalam ranah informal, penutur bahasa berkreasi, dan tidak terkecuali dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris pun demikian adanya. Meskipun bahasa Inggris merupakan bahasa yang lebih mapan, bahasa Inggris juga mempunyai ragam informalnya, bahkan ragam informalnya lebih dari satu dan sangat dipengaruhi unsur kedaerahan. Coba saja Anda pergi ke Amerika bagian utara dan selatan, pasti bahasa sehari-harinya—masih bahasa Inggris lho—terdengar cukup berbeda. Hanya saja, kita tahunya bentuk bakunya—yang standar—yang kita pelajari di sekolah. Kenapa? Ya karena kita belajarnya di sekolah, kita belajar bahasa yang baku. Kalau kita terjun langsung ke lapangan—menjadi pendatang di Amerika—kita akan belajar pula ragam-ragam bahasa Inggris yang sehari-hari dipakai di sana. Dalam linguistik, situasi kebahasaan yang memungkinkan suatu masyarakat dalam suatu wilayah yang menggunakan beberapa ragam bahasa dalam kehidupannya dinamakan diglosia dan sangat lazim terjadi. Apalagi di Indonesia, bahasa Indonesia bukan bahasa ibu, maka dalam keseharian, penutur bahasa Indonesia menggunakan—setidaknya—dua ragam bahasa Indonesia (formal dan informal)—dan bahasa daerahnya sebagai bahasa ibu.