Bab 10 - Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional :
Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor - faktor produksi dalam satu periode.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris, yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern. Menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu - satunya unsur dalam penghitungan pendapatan nasional. Menurut para ahli ekonomi modern, alat utama pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk Domestik Bruto (GDP) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit - unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang beroperasi di wilayah yang bersangkutan.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto (GNP) meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3. Pendapatan Nasional Netto (Nett National Income)
Pendapatan Nasional Netto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain.
4. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan Perseorangan (PI) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
5. Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income)
Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan (DI) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi, selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan untuk investasi. Disposable Income diperoleh dari Personal Income dikurangai Pajak Langsung, yaitu pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
Penghitungan Pendapatan Negara
Pendapatan Negara dapat dihitung dengan 3 pendekatan, yaitu :
Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor - faktor produksi dalam satu periode.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris, yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern. Menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu - satunya unsur dalam penghitungan pendapatan nasional. Menurut para ahli ekonomi modern, alat utama pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk Domestik Bruto (GDP) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit - unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang beroperasi di wilayah yang bersangkutan.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto (GNP) meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3. Pendapatan Nasional Netto (Nett National Income)
Pendapatan Nasional Netto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain.
4. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan Perseorangan (PI) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
5. Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income)
Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan (DI) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi, selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan untuk investasi. Disposable Income diperoleh dari Personal Income dikurangai Pajak Langsung, yaitu pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
Penghitungan Pendapatan Negara
Pendapatan Negara dapat dihitung dengan 3 pendekatan, yaitu :
- Pendekatan Pendapatan, yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, laba) yang diterima oleh rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor - faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
- Pendekatan Produksi, yaitu dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan oleh suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu.
- Pendekatan Pengeluaran, yaitu dengan cara menghitung seluruh jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi :
g = {(PDBs - PDBk) / PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin