Bab 5 - Perilaku Produsen
Pengertian Produksi
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu :
1. Faktor Produksi Asli
Yang termasuk faktor produksi asli adalah :
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu :
1. Faktor Produksi Asli
Yang termasuk faktor produksi asli adalah :
- Alam, contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan barang tambang.
- Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor Produksi Turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.
Fungsi Produksi
Fungsi
produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran
(output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans
itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu
komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun,
output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan
komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan
penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis
sebagai berikut :
Q = f (L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
Perilaku Produsen
Sebuah
usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh
produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang
yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil resiko seperlunya
untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha
berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya
memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang
itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur
karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang
itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha
berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola
sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
- Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Pengusaha harus tahu apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
- Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa dikelola untuk mencapai tujuan perusahaan, baik sumber daya, modal, maupun manusianya.
- Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing bawahannya.
- Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut, apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
Produksi Optimal
Produksi
optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi
output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan
untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat
produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah
sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total
biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila
besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying
cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi
optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost
(TIC) minimum.
Metode
EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan
produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi
yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan
asumsi sebagai berikut :
- Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar daripada permintaan.
- Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi timgkat permintaan.
- Selama produksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi Yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut :
- Biaya - biaya yang berubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up-cost).
- Biaya - biaya yang berubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara
langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan
semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang
termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
- Biaya fasilitas - fasilitas penyimpanan,
- Biaya modal (opportunity cost of capital),
- Biaya keusangan,
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan,
- Biaya asuransi persediaan,
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan,
- Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.